MGA 2018 Sampaikan Permohonan Maaf Atas Penggunaan Peta Korea


Ajang penghargaan MBC Plus X Genie Music Awards 2018 menyampaikan permohonan maafnya setelah mendapatkan banyak kritikan akibat penggunaan peta semenanjung Korea yang tidak sesuai dengan teritorial sebenarnya saat gelaran acaranya lalu.

Tahun ini adalah tahun pertama diselenggarakannya MGA 2018 yang diadakan pada 6 November kemarin. Di saat berlangsungnya acara, ditampilkan grafis yang menunjukkan prakiraan cuaca dengan foto-foto member TWICE di peta semenanjung Korea.

Namun, di dalam peta tersebut tampak pulau Ulleungdo dan Dokdo tidak diikutsertakan. Seperti yang telah diketahui, pulau tersebut termasuk dalam teritorial Korea Selatan namun Jepang menentangnya dengan meng-klaim bahwa Dokdo termasuk dalam kedaulatan mereka, dan hingga sekarang hal ini masih menjadi perdebatan antar kedua negara.


9 November 2018, website resmi Genie Music mem-posting statement-nya terkait hal tersebut:

"Saat berlangsungnya ajang penghargaan MBC Plus X Genie Music Awards pada 6 November lalu, Ulleungdo dan Dokdo dihilangkan dalam peta semenanjung Korea.

"Ini adalah murni kesalahan yang dilakukan oleh tim produksi dan kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada para pemirsa.

"MBC Plus tengah memperbaiki kesalahan ini dan akan berusaha sesegera mungkin untuk menggantinya.

"Sekali lagi, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para pemirsa yang menonton acara tersebut, dan kami akan lebih berhati-hati agar insiden seperti ini tidak terulang lagi." 

Sementara itu, masyarakat Korea justru bereaksi negatif terhadap statement online tersebut. Banyak pihak yang meragukan bahwa hilangnya Ulleungdo dan Dokdo hanyalah sebatas kesalahan dan ketidaksengajaan semata. Mereka menduga pihak produksi memang sengaja menghilangkan kedua pulau sengketa itu karena ada beberapa artis dan tamu yang berasal dari Jepang, sehingga pihak panitia MGA 2018 tidak ingin mengambil resiko.

Insiden ini terjadi di saat tensi politik antara Korea Selatan dan Jepang tengah meningkat. Bulan lalu, Mahkamah Agung Korea Selatan memutuskan bahwa perusahaan Jepang diharuskan membayar kompensasi kepada pekerja Korea yang dipekerjakan secara paksa oleh Jepang selama Perang Dunia ke-2. Sedangkan pemerintah Jepang bersikeras bahwa masalah kompensasi ini telah diselesaikan semuanya pada perjanjian di tahun 1965 silam, dan hingga saat ini kedua negara sama-sama bersikeras akan sikapnya masing-masing. Banyak pengamat yang menduga bahwa batalnya penampilan BTS di program musik Jepang "Music Station" juga terkait dengan iklim politik Korea-Jepang saat ini. (3025)

Sumber: NaverSoompi

Komentar