Fans Masih Terus Berjuang Demi X1: Apa yang Mereka Perjuangkan?


Hari disaat 11 member X1 ditetapkan seharusnya menjadi awal mula karir mereka yang menjanjikan dan membahagiakan di dunia K-pop. Namun kenyataannya, X1 terpaksa harus menelan pil pahit setelah mengetahui grup dan nama mereka ikut terperosok ke dalam jurang kontroversi setelah mereka terpilih untuk debut musim panas tahun lalu karena adanya keraguan tentang keabsahan survival show yang merupakan cikal bakal pembentukan grup mereka. Bahkan meski berita pembubaran grup sudah hampir bisa dipastikan, para penggemar X1 tidak pernah sekalipun berhenti berjuang. Hal itu penting demi menyuarakan pesan yang lebih lantang tentang betapa gigihnya sebuah fandom memperjuangkan masa depan di tengah industri musik pop yang tidak stabil bahkan terkadang tidak adil.

Pembentukan X1 dilatarbelakangi dengan sejumlah pencapaian luar biasa di balik bisnis sebuah boy grup. Dengan berakhirnya musim keempat kompetisi menyanyi sensasional "Produce 101" yang bertajuk "Produce X 101" maka terbentuklah boy grup baru bersifat sementara dengan nama X1 yang mengikuti kesuksesan musim-musim sebelumnya dimana dua girl grup dan satu boy grup berhasil didebutkan, namun lineup final yang terpilih untuk debut justru menuai keraguan dari para pemirsanya. Pemirsa menyadari ada pola numerik berulang di antara total suara akhir yang menjadikan ajang kompetisi tersebut semakin bermasalah mengingat penggemar acara tersebut harus membayar untuk memilih finalis favorit mereka. Penyelidikan berlanjut ke saluran TV yang menyiarkan "Produce X 101" yakni Mnet dan berujung pada ditangkapnya produser acara tersebut pada bulan November sebelum yang bersangkutan mengakui telah memanipulasi peringkat untuk acara tersebut.

Dua grup jebolan seri "Produce" yakni I.O.I dan Wanna One telah menyelesaikan masa promosi mereka dan IZ*ONE yang merupakan girl grup bentukan dari musim ketiga bisa dikatakan telah memiliki pondasi yang cukup kuat karena masa promosi mereka saat ini telah berjalan lebih dari satu tahun, namun X1 yang baru beberapa bulan debut masih berada dalam posisi yang genting dimana masing-masing agensi yang menaungi kesebelas membernya masih berbeda pendapat apakah mereka harus melanjutkan karir X1 atau membubarkan grup tersebut. Karena tidak adanya kesepakatan diantara agensi-agensi tersebut, akhirnya X1 diputuskan untuk bubar.

Meskipun X1 berhasil meraih prestasi luar biasa diantaranya kesuksesan mereka di chart Billboard (termasuk meraih peringkat tinggi di chart Artis 100, Social 50, World Album, dan World Digital Song Sales) dan album X1 menjadi salah satu album terlaris di Korea tahun ini (album debut X1 yang berjudul Quantum Leap menjadi album terlaris keempat di Korea setelah BTS, Seventeen dan EXO), keputusan untuk membubarkan X1 kemungkinan muncul setelah adanya kekhawatiran atas komentar jahat, ulasan media yang kejam dan persepsi negatif yang dikhawatirkan akan terus membayangi X1 selama lima tahun periode kontrak mereka.


Banyak rumor menyebutkan bahwa kesebelas member X1 sebenarnya ingin tetap bersama melanjutkan aktivitas promosi mereka, namun akhirnya agensi mereka memutuskan bahwa mereka harus kembali ke agensi masing-masing dan melanjutkan rencana masa depan mereka.

Penggemar X1 - yang dikenal dengan nama One It - terus berjuang memprotes keputusan sepihak para agensi terhadap X1, bahkan mereka terinspirasi dari protes penggemar BLACKPINK yang berhasil mendapat tanggapan dari YG Entertainment. One It menyewa truk dengan pesan berisikan dukungan untuk X1 dan menuntut dilakukannya tindakan lebih lanjut. Truk-truk tersebut telah berkeliling dari satu agensi ke agensi lain masing-masing member X1, bahkan aksi tersebut juga mendapatkan perhatian khusus dari member termuda X1, Nam Dohyon.

Dukungan untuk member X1 lebih berfokus pada mendukung seniman muda, bahkan beberapa dari mereka masih anak-anak, yang menjadi korban kekejaman industri K-pop. Member X1 sama sekali tidak bersalah dalam kasus manipulasi ini, mereka justru korban kejahatan nyata dari para pebisnis yang berkuasa dan berkedudukan tinggi. Jika member X1 bersalah, maka kesalahan mereka adalah mereka memiliki bakat luar biasa yang mampu menjadi bagian dari boy grup yang sangat menjanjikan.

Dari truk untuk protes di jalanan hingga jutaan tagar yang menjadi trending topic Twitter di seluruh dunia, fans berusaha menyuarakan bahkan meneriakkan ketidakadilan ini di platform yang jauh lebih besar.

Sebuah fan account bernama "Wings for X1" dibuat pada Oktober lalu untuk mendukung X1 dengan slogan "untuk melindungi dan mendukung 11 member X1 selama masa tanpa kepastian ini." Fan account ini telah mengumpulkan hampir 20,000 pengikut di Twitter, dan telah berhasil mewujudkan gerakan nyata demi mendukung X1 di seluruh Seoul dan terus berlanjut dengan berbagai project agar gerakan mereka mampu menjangkau dunia internasional.

Fans terus menyuarakan berbagai pendapat mereka mulai dari membentuk kembali X1 dengan nama dan agensi pengelola yang berbeda hingga versi unit dari para member yang masih ingin melanjutkan aktivitas bersama. Bahkan seandainya #FightForX1 tidak menghasilkan apapun dan fans tidak dapat melihat 11 member bergabung bersama lagi, ada gerakan lanjutan yang jauh lebih besar dimana fans tidak akan duduk diam lagi.

Fans tidak akan pernah meninggalkan ke-11 member X1 yang bersinar ini hingga mereka mendapatkan ganti rugi yang harus dipenuhi oleh industri dan agensi masing-masing atas perlakuan tidak adil yang mereka terima. Jika suara mereka tidak didengar, harapan apa yang bisa dimiliki oleh para penggemar K-pop di masa depan ketika ketidakadilan yang paling nyata seperti ini diabaikan? (3025)

Sumber: 1


Komentar