Beberapa hari terakhir, publik dihebohkan dengan terkuaknya skandal bullying di girl grup AOA. Terkuaknya skandal ini bermula dari serangkaian postingan dari ex-member AOA yakni Mina di akun Instagram pribadinya pada 3 Juli kemarin bersama sebuah screenshot dari seseorang yang mengirim pesan padanya menggunakan kata-kata kasar dan memintanya untuk menghilang. Dalam postingannya tersebut, Mina mengungkapkan apa yang dialaminya selama menjadi member AOA. Ia mengklaim bahwa seorang member di AOA terus merundungnya dan menyiksanya, kemudian ia mengungkapkan member AOA yang merundungnya adalah Jimin.
Berikut postingan yang ditulis Mina di Instagramnya:
"Aku juga sangat, sangat ingin menghilang, tapi aku harus merawat ibuku... Oh, mungkin dia akan menghubungiku lagi dan mengatakan kalau aku tak punya akal. Itu benar. Aku memang tak punya akal dan aku tak pernah belajar dengan benar. Aku harus mencari nafkah dari usia muda karena keluargaku kekurangan. Dulu saat ayahku dalam keadaan kritis sebelum meninggal dunia, aku menangis di ruang tunggu dan salah satu unnie [member yang lebih tua] berkata kalau aku merusak suasana hati semua orang dan menyuruhku untuk tidak menangis, lalu menyeretku ke kloset di ruang tunggu itu. Aku mengatakan padanya kalau aku sangat takut jika ayahku meninggal dunia. Aku masih tetap mengingat kata-kata itu. Insiden perundungan lainnya? Caci maki lainnya? Aku bisa bertahan dengan mereka, meskipun sakit rasanya. Karena kami naik mobil yang sama, aku disuruh minum obat penenang dan obat tidur lalu aku dibuat tertidur. Aku tahu aku harus melakukan jadwal aktivitasku dengan baik tapi aku bisa merasakan kalau aku semakin hancur dan hancur. Karena dia, aku pernah mencoba untuk bunuh diri.
Tidak masalah bila aku tidak diakui sebagai idol atau aktris. Aku memang sangat buruk dalam hal itu, dan aku masih punya banyak kekurangan. Tapi aku sangat senang melakukannya dan aku bekerja sangat keras, ini adalah pekerjaan yang aku sukai. Aku tidak pernah merasa stres karena pekerjaan. Sejujurnya, aku tidak ingin meninggalkan AOA tapi karena ada satu orang yang membenciku, aku dirundung selama 10 tahun dan aku menjadi sangat marah hingga aku ingin sekali saja memaki orang itu. Akhirnya, aku menyerah pada AOA. Sebenarnya aku merasa senang bisa berpromosi dengan member-member lainnya.
Baru-baru ini, ayahnya meninggal dunia. Hatiku ikut sedih dan rasanya aneh karena aku tahu betul bagaimana rasa kehilangan itu. Aku pergi ke tempat pemakaman dan begitu dia melihatku, dia menangis dan meminta maaf padaku. Aku merasa hampa dan perasaanku tidak karuan. Seakan semuanya tidak pernah ada, semua rasa marahku hilang dan semuanya terasa baik-baik saja.
Karena aku sangat terpuruk, aku harus rehat dari dunia entertainment. Tentu saja, aku berusaha mengatasi hal itu dan aku berpikir semua akan baik-baik saja jika aku belajar hal baru dan mendapat perawatan untuk depresi, gangguan panik, maupun kecemasan. Tapi begitu banyak yang terjadi selama masa rehatku itu. Sejujurnya, aku sudah lelah. Netizen? Tepat seperti yang dikatakan orang-orang di internet, aku tidak tahu lagi siapa diriku, aku tidak ingin melihat diriku lagi, dan aku mereka diriku sangat menyebalkan. Tapi aku tidak minta diriku dilahirkan. Aku juga punya mulut, aku juga punya tangan, aku tidak bisa lagi menahan diriku, tapi aku harus tetap hidup demi ibuku. Aku tidak butuh orang-orang menyukaiku atau tertarik padaku, tidak bisakah mereka meninggalkanku sendiri? Karena ini semua salahku."
Berikut postingan kedua dari Mina:
"Oh, alasanku membahas member AOA itu karena ayahku divonis menderita kanker pankreas stadium akhir dan aku tahu kalau ayahku akan segera meninggal, aku tidak mau member AOA itu mengomeliku lagi, aku punya pekerjaan berakting, kami sedang comeback saat itu jadi aku tidak ingin memberikan efek negatif pada member lainnya saat kami berpromosi, ada bagian yang harus aku pelajari dan aku harus banyak tersenyum, aku merasa tidak boleh terus menerus memikirkan ayahku dan aku harus melakukan pekerjaanku dengan baik, jadi aku tidak bisa mengunjungi ayahku di rumah sakit. Karena kanker yang dideritanya, ayahku terlihat sangat kurus, dan aku pun menangis saat melihatnya. Kakakku menelponku dan bilang kalau ayahku sudah tak bisa bicara lagi tapi dia terus mencariku. Tapi bagaimana kalau aku menangis lagi saat menjalani jadwal aktivitasku? Bagaimana kalau member AOA itu memarahiku lagi? Aku masih sangat muda dan aku berpikir itulah yang seharusnya aku lakukan. Aku berpikir itulah tindakan yang harus aku lakukan dan aku tidak ingin dimarahi lagi. Seharusnya aku mengunjungi ayahku lagi tapi aku tidak melakukannya. Dan ketika ayahku menutup matanya, aku melihatnya dan aku mendengar suara mesin detak jantungnya datar. Aku diberitahu kalau dengan tangan yang bergetar ayahku menuliskan "Dimana putriku?" di sebuah buku sketsa dan menunjukkannya pada perawat, tapi aku tidak bisa menemuinya karena aku sedang bekerja. Dari yang aku dengar, member AOA itu diberikan ruang VIP dan aktivitas solonya dibatalkan saat ayahnya meninggal dunia, tapi bukan itu masalahnya. Kau juga harus profesional. Jangan menangis, kau mengerti? Kau bilang itu merusak suasana, kau bertanya kenapa kau harus merasa khawatir karena aku. Kau juga harus menghadapinya. Aku tidak bisa menghapus memori tentang apa yang kau katakan dan perlakuanmu padaku saat itu. Meskipun itu memori yang pahit, aku mengingat semua itu. Kapanpun aku mengingat saat itu, aku meminum obat dan berusaha menghadapinya. Tapi sepertinya apa yang terjadi pada ayahku akan selalu aku ingat seumur hidupku. Kata-kata itu mungkin kau keluarkan padaku tanpa banyak berpikir, tapi kata-kata itu sangat menyakiti hatiku. Di saat-saat terakhir kita bersama, aku bilang padamu betapa aku sangat sakit hati, lalu kau melotot padaku dan mengatakan, "Sepertinya aku tidak sejahat itu hingga mengatakan sesuatu seburuk itu?" Member lainnya dengan berani mengatakan kalau kau memang mengatakan hal itu padaku. Aku sangat putus asa hingga aku tidak mampu bicara dan hanya memikirkan diriku, 'Apa dia pantas disebut manusia?' Lalu kami pun berpisah. Sejujurnya, aku tidak terlalu pintar jadi aku mudah lupa tapi tidak denganmu, memori burukku tentangmu tak pernah berakhir, ada banyak sekali. Tapi aku hanya bisa bicara satu hal saja karena siapa yang tahu, aku memutuskan kontrakku dengan agensi bagaimana kalau mereka memintaku membayar karena sudah memutuskan kontrak? Aku tidak mengatakan apapun saat itu, jadi tidak apa-apa 'kan? Karena dirimu, aku meminum banyak pil dan karena aku memotong pergelangan tangan kiriku cukup dalam, membuat sarafnya rusak hingga terasa menyengat dan sakit. Tapi ketika aku melihat ibuku, aku merasa kalau aku harus tetap hidup, aku harus bekerja mencari nafkah. Jadi aku menjalani perawatan kulit, meski begitu aku masih terus bermimpi buruk. Lucunya adalah sebelum aku pergi, kami [member AOA] biasanya minum bersama tanpamu dan saling mengobrol, tapi tetap saja, tidak ada satu pun dari kami yang mengerti? Kenapa kau membenciku?"
Di hari yang sama, melalui akun Instagramnya, Jimin menuliskan kata "Fiksi" di story-nya, yang tak lama kemudian dihapusnya.
Lalu, Mina menulis postingan lagi sebagai berikut:
"Aku hanya mengatakan satu dari triliunan hal yang ada. Katakan saja itu fiksi, maka kau pasti dihukum oleh langit. Jangan seperti itu. Ada saksi dan bukti. Maafkan aku tapi tidak perlu mendengarkanya dari dua belah pihak karena aku tidak salah. Di saat-saat terakhir kami, aku menjalani implan rambut jadi aku terlambat datang ke ruang latihan karena pengaruh anastesinya belum hilang. Aku menelpon lebih dulu tapi setelah aku mendengar suaramu, aku tahu kau pasti meributkan hal ini jadi hari itu aku tidak datang untuk berlatih. Dan hari itu, aku berusaha bunuh diri lagi. Itulah kesalahan terbesarku padamu. Aku sudah mengatakan kesalahanku, jadi sekarang saatnya aku membahas tentangmu? Ada banyak sekali pasti akan sangat melelahkan menulis semuanya. Tapi kau bilang ini fiksi, kalau kau punya hati nurani... Kenapa kau menghapusnya? Katakan saja ini fiksi, pasti akan ada banyak orang yang merasa dibodohi setelah mendengarnya. Oh benar, bahkan dulu, kau bilang kau tidak ingat dan kau bukan orang jahat yang tega mengatakan hal seburuk itu? Wow, pasti menyenangkan bisa menghapus ingatan seperti itu. Katanya orang yang mengucapkan kata-kata jahat biasanya tidak mengingatnya. Tolong hapus ingatanku juga. Kumohon, kumohon. Mungkin kau bisa melihat pergelangan tanganku lagi dan tidak merasa bersalah sedikitpun? Kau mungkin akan di caci maki tepat di hadapanku."
Mina kembali menulis postingan yang menyertakan gambar luka di pergelangan tangannya, dan ia menyebut nama Jimin untuk pertama kalinya. Berikut postingan Mina:
"Fiksi? Ini terlalu menakutkan bahkan jika disebut sebagai fiksi. Aku harus menjalani tiga hingga empat kali perawatan kulit untuk memulihkannya. Tapi setiap hari rasanya aku hampir gila karena ingatan tentangmu tak mau hilang, Jimin. Hukum? Gugatan hukum? Aku tidak punya uang untuk itu. Luka psikologis? Aku tidak butuh itu semua. Aku tidak berencana melakukan itu, aku hanya, hanya sangat sedih karena aku hancur akibat perbuatanmu, rasanya sakit dan aku lelah. Yang aku inginkan darimu adalah kau datang padaku dan mengakui semua kesalahanmu dan meminta maaf dengan tulus padaku. Sepertinya itulah yang aku inginkan. Orang yang menyiksaku terlihat baik-baik saja. Ketika bangun setiap pagi rasanya sangat sakit bagiku. Tapi aku harus mencari nafkah untuk keluargaku. Jadi akui kesalahanmu dan minta maaf, jadi aku bisa merelakan semua yang terpendam di dalam hatiku, kau mengerti?"
Menanggapi postingan Mina, perwakilan dari agensi Mina, Woori Actors menyatakan, "Mina saat ini sedang bersama kerabat dan teman-temannya, dan dia berusaha membuat mentalnya stabil." Staf dari agensi juga mengatakan kalau pihaknya terus berhubungan dengan Mina dan menyatakan, "Kami akan berusaha menjaganya sebaik mungkin agar dia tetap baik-baik saja."
Kemudian, Mina kembali menuliskan postingan di Instagramnya:
"Pasti rasanya berat bagimu untuk datang dan meminta maaf padaku. Setiap kali kita mendapat manajer baru, kau bilang kalau aku orang yang menakutkan dan kau berpura-pura bodoh. Kenapa kau bilang aku menakutkan dan berpura-pura bodoh? Kau bilang aku berpura-pura terjebak macet karena aku pergi ke audisi dan saat aku berusaha keras untuk diet agar wajahku bisa terlihat lebih baik, kau bilang, "Mina, apa yang kau lakukan pada tubuhmu? Aku benci melihatnya. Tambah berat badanmu." Saat kita masih menjadi peserta didik, kau memukulku dan bilang itu karena aku ada di depan. Kami biasanya mengatakan, "Kau tidur dengan baik?" "Ya, maafkan aku," dan "Terima kasih" dengan nada yang biasa padamu. Semuanya harus berjalan seperti yang kau inginkan, kau bisa membawa siapapun yang kau inginkan ke asrama. Kau bilang sesuatu seperti, "Hei, bukankah dia hari ini biasa saja?" lalu pergi dan menargetkan member yang lain. Ah benar, kau ingat saat pertama kali aku tidak menyapamu di salon dan kau mengomeliku, kau ingat? Itu belum seberapa. Ada begitu banyak yang lebih buruk dari itu selama 10 tahun ini. Tapi berkatmu, aku tidak punya apa-apa lagi dan aku tidak takut apapun? Karena sumber ketakutanku adalah kau, keberadaanmu membuatku stres. Kau bisa melihatnya dari postingan-postinganku sebelumnya 'kan? Semua itu sudah menjadi bagian dari hidupkudan sekarang, aku sudah melupakannya dan yang tertinggal saat ini hanyalah kerusakan mental. Bersama dengan kata-kata yang menyakitkan. Setiap kali aku menulis pesan bunuh diri, aku selalu menyertakan namamu. Aku berpikir mungkin suatu hari saat kau membacanya, kau akan menyesal. Aku mengalami kejang dan pingsan, aku berusaha bunuh diri dan pingsang, lalu ibuku akan menangis, dan kakakku mengidap kanker, tapi mereka harus sering pergi ke IGD karena aku. Aku tidak pernah membantahmu, dan pernahkah aku melakukan kesalahan padamu saat kita masih peserta didik hingga debut dan berpromosi bersama? Jika memang aku punya salah, katakan padaku. Apa kau membenciku karena aku tidak pintar memujimu? Tetap saja aku berusaha sebaik mungkin. Tidak peduli apakah aku dimarahi atau tidak, aku selalu tersenyum dan berada di sampingmu, menyingkirkan harga diriku. Aku terkesan mendengarmu menjalani pengobatan untuk kesehatan mentalmu dan mengalami kesulitan. Kau mengatakan semua yang ingin kau katakan dan melakukan hampir semua yang ingin kau lakukan, kau sangat egois. Aku sangat iri padamu. Tentu saja, semua orang punya kesulitan tapi setidaknya kau bisa mengekspresikannya dengan bebas 'kan? Aku selalu disuruh menahannya. Pikiranku sedang kalut saat ini. Tapi orang yang membuatku seperti ini adalah kau. Orang yang membuat keluargaku menderita adalah kau. Dulu aku punya mental yang kuat. Saat aku masih peserta didik, aku bilang pada diriku sendiri itu karena kau adalah leadr dan aku harus bersimpati padamu. Tapi hingga sekarang semua masih sama saja. Aku tidak bisa bilang pada siapapun kalau aku menderita karenamu. Semuanya akhirnya meledak saat tiba waktu pembaharuan kontrak dan ketika keluargaku mengetahuinya. Apakah keluargaku pernah mengatakan sesuatu padamu? Bahkan ketika putri mereka mencoba bunuh diri karena seseorang, mereka tidak pernah marah. Kau boleh menangis sesuka hatimu dan menerima banyak penghiburan. Aku takut kau memarahiku lagi 10 tahun ke depan... Bagaimana aku bertahan saat itu? Pada akhirnya, aku hampir mengkonsumsi 200 pil obat tidur karenamu. Aku tidur dan aku melupakan kenangan buruk itu. Aku menuliskan namamu di kertas A4 dan meminta maaf pada ibuku, dan begitulah hidupku selama ini. Aku sudah terlalu hancur. Karena aku, ibuku juga menderita depresi, kau tahu? Kaulah orang yang membuatku ingin mati, aku serius, kaulah satu-satunya alasan. Meskipun kau datang dan meminta maaf dengan tulus padaku, aku sudah terlanjur hancur dan jatuh, aku mulai menangis, aku mengambil pisau, aku menuliskan 'Shin Jim Min' di secarik kertas. Aku sangat hancur dan sangat marah hingga hatiku sakit dan rasanya aku hampir gila. Aku merasa bersalah pada ibu, ayah, dan kakakku. Bisakah setidaknya kau memberitahuku alasan kenapa kau membeciku? Dengan semua yang kau lalukan padaku, kau tidak bisa bilang kalau kau membenciku. Aku sangat marah. Aku merasa marah setiap kali aku membuka mata. Aku merasa hampir gila. Ini sangat sulit. Saat kau duduk di kursi penumpang depan dan menoleh ke belakang ke arah kami, jantungku berdebar kencang karena aku mengira kau akan mengatakan sesuatu padaku. Aku ingin permintaan maaf darimu. Apa itu akan cukup? Aku tidak tahu. Tapi rasanya aku membutuhkan sesuatu karena aku sangat marah. Tidak ada alasan kenapa kau menyiksaku, benar 'kan? Shin Ji Min, hah? Aku berharap suatu saat nanti kau merasakan apa yang kurasakan, aku berharap bisa kembali ke masa itu dan bertukar hidup denganmu selama satu hari. Kau memiliki kehidupan yang nyaman. Katakan sesuatu. Ayo dengarkan. Kenapa kau sangat membenciku? Hah? Aku juga sangat membencimu. Jika bukan karenamu, seperti apa aku sekarang? Setidaknya aku tidak perlu menangis setiap hari, bermimpi buruk setiap hari, dan mencoba bunuh diri, benar 'kan? Karena aku tidak bersalah, sejujurnya aku ingin mengungkapkan semua ini dan memberitahu semua orang kalau mentalku rusak karenamu. Itulah aku saat ini, menyedihkan, bukan? Semua ini akhirnya meluap setelah lama terpendam. Aku tidak sanggup menahannya lagi, aku tidak sanggup menyembunyikannya lagi."
Lalu Mina kembali menuliskan:
"Kudengar kau minum obat agar bisa tidur, pasti menyenangkan. Aku menenggelamkan kepalaku di wastafel dan berusaha untuk tidak menangis. Aku bisa menelan lebih dari 10 pil obat tidur tapi aku tetap tidak bisa tidur, menakjubkan bukan? Aku harus tetap terjaga seharian agar aku bisa tidur. Meskipun aku memotong pergelangan tanganku dan lantai rumahku penuh dengan darah, aku tetap terjaga. Aku terdiam sambil berpikir kapan aku akan mati, lalu beberapa orang berlari untuk menyelamatkanku, kau tahu? Kenapa ada banyak orang yang harus menderita karenaku? Kau tidur dengan nyenyak? Setelah aku mendengarnya, aku marah lagi, menangis, dan murka. Aku aneh, sangat aneh. Cobalah hidup dimana kau harus menenggelamkan kepalamu di wastafel. Itu menyedihkan. Kau orang yang sangat jahat. Kau harus tahu itu. Aku juga ingin tidur. Aku juga ingin tidur dengan nyenyak di malam hari. Kenapa semua orang di sekitarku harus menderita karenamu? Kenapa kau membuatku sejahat ini? Aku ingin mereka tak lagi mengkhawatirkanku. Tapi aku sangat marah. Aku sangat kesal. Aku hampir gila. Jangan tidur dan minta maaf padaku. Bangun, aku tidak ingin hancur lagi. Wah, aku sangat marah."
Ia memposting lagi:
"Mimpiku tidak akan jadi kenyataan 'kan? Tapi kalau kau memang manusia, kau tidak seharusnya bertingkah seperti itu. Dan FNC Entertainment, aku mengatakan semuanya pada mereka. Pikiranku sedang kalut saat itu, aku bahkan tidak bisa membuka mataku dengan benar, dan aku tergagap. Aku belum sepenuhnya pulih setelah meminum ratusan pil obat tidur tapi aku mengatakan pada mereka kalau semua ini karena Jimin dan mereka tidak mau mendengarkanku. Pada siapa aku harus mengadu? Apa aku tidak boleh marah? Sejak aku berusia 21 tahu [menurut perhitungan umur Korea], aku menyembunyikan botol obatku dan diam-diam meminum obat agar aku bisa bertahan. Aku menjalani hidup seperti ini. Shin Ji Min, itu karenamu. Karena orang yang saat ini bisa tidur dengan baik."
Mina juga menuliskan pesan lainnya:
"Untuk semua orang yang menderita karena orang lain. Berjuanglah. Jangan diam saja. Atau katakan yang kau alami pada orang lain. Obat tidur? Jangan meminumnya. Itu takkan pernah berakhir. Jangan hidup sepertiku. Jangan menahannya. Lakukan apapun yang ingin kau lakukan dan ekspresikan dirimu. Jangan hidup seperti itu."
Pada 4 Juli, Mina mengungkapkan bahwa member AOA termasuk Jimin datang ke rumahnya, setelah itu ia mengatakan semuanya pada Jimin tentang apa yang selama ini ia rasakan selama bertahun-tahun.
Berikut postingan lengkapnya:
"Pertama-tama, aku minta maaf karena tidak bisa menahan emosiku, membuat keributan sepanjang hari, dan membuat khawatir banyak orang... Pasti ada banyak artikel yang sulit untuk dibaca, dan aku yakin untuk sebagian orang, itu adalah hal yang mereka tidak ingin ketahui. Banyak orang datang ke rumahku, dan aku minta maaf karena membuat keributan. Ada banyak tindakan dan perkataan yang seharusnya tidak dilakukan atau dikatakan oleh seorang selebriti...
Aku benar-benar minta maaf. Beberapa jam lalu, semua member AOA dan manajer datang ke rumahku, dan kami bicara. Awalnya, Jimin datang dengan marah, dan aku tidak percaya dia seperti itu. Aku bertanya apakah itu caranya untuk meminta maaf. Setelah itu, dia bertanya dimana pisau berada, dan apakah cukup jika dia mati. Akhirnya, kami bisa duduk dan bicara, dan dia bilang dia tidak ingat apa yang terjadi. Aku terus bicara tentang saat-saat dia menyakitiku di masa lalu. Tentu saja, saat itu aku juga sedang kalut, dan dia tidak ingat banyak. Aku bicara kapan ini terjadi dan kapan itu terjadi, dan tidak semuanya aku ingat, tapi ketika aku ingat, aku menatap matanya langsung dan mengatakan padanya.
Dalam pikirannya, kami sudah menyelesaikan semuanya saat pemakaman. Tapi itu adalah pemakaman, dan setidaknya untuk hari itu, aku ada di sana untuk menghiburnya. Tapi hari itu, kami menelpon satu sama lain, dan dia, tidak ingat apapun, dia bilang maaf, jadi dari sudut pandangnya, aku mengerti kenapa dia menganggap seperti itu.
Tapi bagaimana bisa kau menyembuhkan rasa sakit selama 11 tahun dalam 1 hari saja? Saat pemakaman, kami tidak mengatakan apapun kenapa aku menderita selama bertahun-tahun, dan bagaimana mungkin kau membicarakan hal itu di pemakaman? Tentu saja, hari itu, aku tulus mendukungnya, lalu setelah itu, aku kembali menjadi diriku. Saat kau merasa hancur, kau tidak bisa pulih dalam semalam.
Meski begitu, aku terus bicara padanya, dan setelah mendengarkannya, Jimin meminta maaf padaku. Apapun bentuknya, aku menerima permintaan maaf darinya, dan aku memutuskan untuk memaafkannya. Jimin pergi dengan member AOA lainnya, aku berjanji pada diriku sendiri untuk bangkit lagi dan berhenti memikirkan tindakan ekstrim, dan begitulah.
Aku yakin kedua ayah kami melihat kami dari surga. Karena aku tidak bisa berbohong... Sejujurnya, saat pertama kali aku melihat Jimin, aku ragu apakah ia benar-benar merasa menyesal dan bersalah. Tapi dia bilang maaf berulang kali... Aku mendengarnya... Memang... Sejujurnya, aku tidak tahu apa yang harus kutulis. Sebenarnya aku tidak melihat niat darinya untuk meminta maaf padaku dengan tulus, mungkin itu karena rasa rendah diriku, atau mungkin itu karena aku ingin menganggapnya seperti itu karena aku sangat marah padanya...
Baginya, itu mungkin permintaan maaf yang tulus, jadi sulit mengatakan apa itu sebenarnya. Tapi aku harus menyelesaikan masalah ini... Melanjutkan hidupku, aku akan berusaha menenangkan diriku dan bekerja keras dan terus menerima perawatan. Aku tidak akan memperpanjang masalah ini lagi. Aku benar-benar minta maaf... Maafkan aku... Aku akan berusaha pulih sedikit demi sedikit. Karena aku, ada banyak orang yang terkena imbasnya hari ini, dan aku sungguh minta maaf....... Bahkan di postingan ini, sepertinya aku tidak bisa menuliskan apapun yang positif tentang Jimin. Aku mengakui hal itu. Sejujurnya, aku bahkan tidak ingin memikirkan permintaan maafnya. Bayangan ia datang ke rumahku dengan marah terus terngiang di kepalaku. Aku sudah terlanjur hancur, dan aku tidak bisa pulih secepat itu................. tapi aku akan berusaha. Itulah yang aku inginkan.
Aku tidak akan pernah lagi menyebutkan ini atau memposting tentang ini. Aku tidak pintar menulis, jadi aku tidak yakin apa yang seharusnya aku tulis, meski begitu, aku minta maaf lagi..."
Komentar
Posting Komentar